Puisi Karya Siswa: Jangan Injak Kami

Jangan Injak Kami

Tersingkap asa dalam hidupku
tuk merangkai cita dan seluruh harapanku
demi menyongsong masa depan yang akan menyinari hidupku
hidupku yang esok kan merintis kejayaan bagi Negeriku

namun mengapa,
mengapa semua itu musnah
musnah oleh semua permainan otakmu
otakmu yang kini dipenuhi untaian nafsu hidupmu

wahai engkau para koruptor,
dengarkanlah jeritan kami
jangan engkau bunuh kami dengan perlahan
jangan engkau renggut uang kami, yang dengan tertatih kami dapatkan

tidakkah, seuntai nalurimu tercengang
menyaksikan tragedi dalam gelapnya hidup kami
menyaksikan getirnya dilema
yang kini mencengkram nasib kami

tentang, rintihan anak bangsa yang menangis kelaparan
tentang mereka yang menjerit menahan tindasanmu dan
tentang mereka yang kini merasakan goresan kecewa
atas semua sandiwara....


Karya : Siti Nur Kholisah
Angkatan : 2012/2013 MA Alhidayah 1 Purwareja Klampok


»»  Baca selengkapnya...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Puisi Karya Siswa: Rintihan Pengemis Tua


Rintihan Pengemis Tua

Tergelempar kaku bagai seuntai debu
Terbakar surya di teriknya badan kota
Dengan cucuran peluh yang kian membasahi tubuhnya
Tubuhnya .... yang rentan dan lemah tak berdaya
Dengan sehelai kain kumuh yang melekat membalut tubuhnya

Mungkin, takkan ada yang peduli
Dia hidup ataupun mati
Takkan ada yang peduli
Nasib seorang lelaki tua yang hidup seorang diri

Kini, Ia merintih sendu....
erintih menahan kejamnya ibu kota....
terus menangis melalui pedih penderitaan hidupnya
hidupnya yang selalu dipenuhi jerita duka

Dengarkanlah wahai para manusia
mengapa hatimu buta
mengapa tak sedikitpun kau berpaling menatap sisi hidupku
hidupku .... yang penuh luka dan goresan air mata ...


Karya : Siti Nur Kholisah
Kelas : X.1
Angkatan : 2012/2013 MA Alhidayah 1 Purwareja Klampok


»»  Baca selengkapnya...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi.

Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau (wilayah Kepulauan Riau sekarang) dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.

Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.

Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.
Sumber : http://id.wikipedia.org/
»»  Baca selengkapnya...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS